🦊 Sebutkan Contoh Situs Sosial Keagamaan

Fungsidan Jenis Tari. · Fungsi Tari Menurut Para Ahli. Berikut beberapa pendapat tentang fungsi Tari: 1) Menurut Curt Sachs: Magis dan Tontonan. 2) Soedarsono: (dalam fungsi primernya) Upacara, Pergaulan (sosial), Tontonan (pertunjukan) 3) Alan P. Merriam: ekspresi emosional, kenikmatan estetik, hiburan, komunikasi, representasi simbolis Apakegiatan keagamaan agama Kristen? Kegiatan keagamaan: Gereja adalah tempat ibadah agama kristen, adapun kegiatan di gereja yaitu paskah, natal, angkat sidi, Sebutkanbeberapa situs sosial keagamaan - 10110854 jayhel jayhel 02.04.2017 TI Sekolah Menengah Pertama terjawab Sebutkan beberapa situs sosial keagamaan 1 Lihat jawaban Situs ini menggunakan cookie berdasarkan kebijakan cookie . Kamu bisa menentukan kondisi menyimpan dan mengakses cookie di browser PERUSAHAAN Nah kali ini memberikan contoh sikap mengamalkan Pancasila, dari sila pertama hingga sila kelima, dalam kehidupan sehari-hari. Disimak, ya! 1. Bunyi Pancasila. Pancasila terdiri PengertianGotong Royong. Gotong Royong merupakan suatu istilah asli bangsa dan budaya Indonesia yang berasal dari tanah nusantara lebih tepat dari bahasa Jawa yaitu, ngotong = Membawa dan Royong = Bersama. Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama sama dan bersifat suka rela agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar, mudah Ragamcontoh penulisan landasan teori dalam penelitian makalah karya ilmiah skripsi laporan PKL BACA PENELITIANilmiah.Com Beberapa diantara lembaga tersebut bahkan menjadikan program pangan sebagai misi utama mereka contohnya organisasi keagamaan, sementara sebagaian yang lain menjadikannya sebagai program pelengkap Komunitassosial sangat beragam jenisnya dan meliputi berbagai bidang. Beberapa contoh komunitas sosial antara lain adalah: Komunitas aksi cepat tanggap Komunitas save A Organisasi Keagamaan. Agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Agama menurut pendekatan antropologis adalah hubungan mekanisme pengorganisasian (social organization). 3 Membandingkan busana ditinjau dari sosial ekonomi, budaya dan teknologi. C. Uraian Materi 1. Pengertian Busana Yang dimaksud dengan busana dalam arti umum adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk penutup tubuh seseorang. Sebagai contoh yaitu kebaya dan kain panjang atau . Perkembangan sosial media kian hari kian meningkat. Perkembangan media sosial yang semakin banyak diminati semua orang hingga mencapai masa kejayaannya dan dimanfaatkan diberbagai bidang salah saatunya pada bidang pendidikan dan keagamaan agama islam . Media sosial digunakan untuk membantu kegiatan belajar peserta didik. Namun penggunaan media soial pada peserta didik menimbulkan dampak baik itu dampak postif maupun negatif. Dewasa ini perkembangan sosial media kian hari kian meningkat, pada tahun 1997 awalnya sosial media ini lahir berbasiskan kepercayaan, namun mulai dari tahun 2000-an hingga tahun-tahun berikutnya sosial media mulai diminati semua orang hingga mencapai masa kejayaannya. Pada akhirnya dalam melaksanakan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga meningkatkan produktivitas, dalam perkembangan sosial media ini akhirnya banyak bermunculan kegiatan- kegiatan pembelajaran yang berbasis terkecuali dalam menyajikan bahan pembelajaran melalui internet seperti surat elektronik. Pendidikan dan keagamaan juga merasakan dampak media sosial yang semakin pesat. Banyaknya inovasi dibidang pendidkan dan keagamaan di sosial media yang memberikan dampak positif dan negatif bagi peserta didik. Dan kemudahan dalam mengaksesnya juga memberikan dampak yang cukup besar bagi pendidikan dan keagamaan peserta didik. Dari hal itulah tertarik hati kami untuk membahas artikel yang berjudul “Dampak Media Sosial Pada Pendidikan dan Agama Islam Saat Ini”.A. Pengertian Media Sosial Media sosial sosial media adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang ini antara lain Whatsapp, BBM, Facebook, Youtube, Twitter, Wikipedia, Blog, dan lain – lain. Berikut ini adalah definisi dari media sosial yang berasal dari berbagai literatur- literatur penelitiana. Menurut Mandibergh 2012 media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang menghasilkan konten user- generated content.b. Menurut Shirky 2008 media sosial dan juga perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi to share, bekerja sama to cooperate di antar pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka institusional maupun organisasi. c. Menurut Boyd 2009 menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user- generated content dan UGC dimana konten dihasilkan oleh pengguna dan tidak oleh editor sebagaimana yang ada di institusi media Menurut Van Dijk 2013 media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu media sosial dapat dilihat fasilisator online atau menguatkan jaringan antar individu dalam sebuah hubungan sebagai sebuah nilai Meike dan Young 2012 mengartikan kata media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu to be shared oneto- one dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Dari berbagai definisi atau pernyataan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa definisi media sosial adalah “media yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan interaksi , berkomunikasi dengan pengguna lain secara online. Dan , Sosial media memiliki beberapa fungsi sebagai berikut a. Sosial media adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web. b. Sosial media berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari satu institusi media ke banyak audience “one to many” menjadi praktik komunikasi dialogis antar banyak audience “many to many”.c. Social media mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri. Pendidikan dalam bahasa Arab disebut tarbiyah, diambil dari kata dasar Rabba Sya’i, Yarbu atau Rabba’an yang artinya bertambah dan tumbuh. Allah SWT menyebutkan kata tarbiyah yang bermakna bertambah dalam firman Nya Surat Ar-Ruum ayat 39. Dijelaskan oleh sebagian ulama lainnya bahwa makna tarbiyah adalah membesar dan mengembung. Adapun pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan Sedangkan dalam Bahasa Inggris, education pendidikan berasal dari kata educate mendidik artinya memberi peningkatan to elicit, to give rise to, dan mengembangkan to evolve, to develop. Sedangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 menyatakan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sistematis yang dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan mempersiapkan peserta untuk berperan di lingkungaan dan masa yang akan datang. Menurut Elizabeth Keagamaan adalah gejala yang begitu sering terdapat dimana-mana dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian tertuju kepada adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat akhirat, namun agama melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia, baik kehidupan individu maupun kehidupan Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata “pendidikan” dan “agama”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik, dengan diberi awalan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti “proses pengubahan sikap dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan”. Sedangkan mendidik itu sendiri adalah memelihara dan memberi latihan ajaran mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain seringkali beliau mengatakan kepribadian utama tersebut dengan istilah “kepribadian muslim” yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggungjawab sesuai nilai-nilai Islam. E. Karakteristik Media Sosial Media sosial memliki beberapa karakter yang tidak dimiliki oleh beberapa jenis media lainnya. Ada batasan maupun ciri khusus yang hanya dimiliki oleh media social. Berikut beberapa karakteristik media sosial yaitu Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk dalam jaringan atau internet. Karakter media sosial adalah membentuk jaringan diantara penggunanya sehinga kehadiran media sosial memberikan media bagi pengguna untuk terhubung secara Informasi menjadi hal yang penting dari media sosial karena dalam media sosial terdapat aktifitas memproduksi konten hingga interaksi yang berdasarkan informasi. Bagi pengguna media sosial arsip merupakan sebuah karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun dan melalui perangkat apapun. Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar pengguna. Fungsinya tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan maupun memperbanyak pengikut di internet. Bentuk sederhana yang terjadi di media sosial dapat berupa memberi komentar Media sosial memiliki karakter sebagai media berlangsungnya masyarakat di dunia virtual maya. Ibarat sebuah Negara, media sosial juga memiliki aturan dan etika bagi para penggunanya. Interaksi yang terjadi di media sosial mampu menggambarkan realitas yang terjadi akan tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi yang terkadang berbeda sama sekali. Karakteristik ini menunjukan bahwa konten dalam media sosial sepenuhnya milik dan juga berdasarkan pengguna maupun pemilik akun. Konten oleh pengguna ini menandakan bahwa di media sosial khalayak tidak hanya memproduksi konten mereka sendiri melainkan juga mengonsumsi konten yang diproduksi oleh pengguna lain. Penyebaran adalah karakter lain dari media sosial, tidak hanya menghasilkan dan mengonsumsi konten tetapi juga aktif menyebarkan sekaligus mengembangkan konten oleh penggunanya. F. Dampak Media Sosial Terhadap Pendidikan Dan Keagamaan Peserta Didik Perkembangan internet dan sosial media yang sangat cepat meberikan banyak dampak. Salah satunya ampak media sosial yang digunakan didalam pendidikan dan keagamaan terhadap pendidikan dan keagamaan peerta didik. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Berikut dampak media sosial terhadap pendidikan dan keagamaan peserta didik 1. Mempermudah kegiatan belajar, dapat digunakan untuk berdiskusi dengan teman sekolah melalui aplikasi Whatsapp dan sebagainya. 2. Mempermudah kegiatan belajar dengan situs – situs belajar yang mudah Menghilangkan rasa jenuh peserta didik setelah lama belajar seperti bermain game atau melihat video lucu yang ada di status teman dan sebagainya. 5. Mempermudah peserta didik untuk mendapatkan ilmu keagamaan melalui video animasi islami seperti animasi Nussa dan Rara yang banyak memperkenalkan tentang pengetahuan agama islam di kalangan anak- anak. 1. Mengurangi waktu belajar karena keasyikan dan focus di media sosial daripada belajarnya. 2. Merusak moral pelajar, karena sifat anak – anak atau remaja yang labil, mereka dapat mengakses atau melihat gambar porno milik orang lain dengan mudah;3. Menganggu kesehatan peserta didik khususnya kesehatan mata yang terlalu lama menatap layar handphone atau PC untuk mengakses sosial media. 4. Mengakibatkaan kecanduan apabila mereka bosen akan terbiasa untuk terus mengakses media sosial. 5. Peserta didik akan terus – terusan berada di depan layar ketimbang bermain dan bersosial langsung dengan orang lain , yang mengakibatkan jiwa sosial peserta didik berkurang. Dampak negatif tersebut dapat dikurangi apabila penggunaan media sosial tersebut sesuai dengan waktu belajarnya dan dipantau oleh orang tua dalam pengaksesannya. Media sosial adalah “media yang digunakan oleh pengguna users untuk melakukan interaksi , berkomunikasi dengan pengguna lain berbasis online. Pesatnya perkembangan media sosial membuat banyak yang memanfaatkannya salah satunya dibidang pendidkan dan agama. Pemanfaatan media sosial dalam pendidikan dan keagamaan memberikan dampak kepada peserta didik baik dampak positif maupun negatif. Adapun dampak positif dan negatif dari media sosial pada pendidikan dan agama islam peserta didik yaitu 1. Mempermudah kegiatan belajar, dapat digunakan untuk berdiskusi dengan teman sekolah melalui aplikasi Whatsapp dan sebagainya. 2. Mempermudah kegiatan belajar dengan situs – situs belajar yang mudah Menghilangkan rasa jenuh peserta didik setelah lama belajar seperti bermain game atau melihat video lucu yang ada di status teman dan sebagainya. 5. Mempermudah peserta didik untuk mendapatkan ilmu keagamaan melalui video animasi islami seperti animasi Nussa dan Rara yang banyak memperkenalkan tentang pengetahuan agama islam di kalangan anak- anak. 1. Mengurangi waktu belajar karena keasyikan dan focus di media sosial daripada belajarnya. 2. Merusak moral pelajar, karena sifat anak – anak atau remaja yang labil, mereka dapat mengakses atau melihat gambar porno milik orang lain dengan mudah;3. Menganggu kesehatan peserta didik khususnya kesehatan mata yang terlalu lama menatap layar handphone atau PC untuk mengakses sosial media. 4. Mengakibatkaan kecanduan apabila mereka bosen akan terbiasa untuk terus mengakses media sosial. 5. Peserta didik akan terus – terusan berada di depan layar ketimbang bermain dan bersosial langsung dengan orang lain , yang mengakibatkan jiwa sosial peserta didik berkurang. Al-Ajlan, Abdul Lathif. 2006. Rambu-Rambu Pemukulan dalam Pendidikan Anak, Lisaanul, Arob II/304, Bogor Pustaka Ulil , Fahlepi Roma. 2017. Perilaku Penggunanaan Media Sosial Pada Kalangan Remaja Vol 3 No 2. Purwokerto AMIK BSI Purwokerto. Nasrulla,Rulli. 2016. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, Sosioteknologi Cetakan Kedua. Bandung Simbiosa Rekatama Media. Rizal, Achmad. 2020. Buku Ajar Manajemen Pemasaran Di Era Masyarakat Industri Jakarta Deepublish. Su'ud , Udin Syaifuddin. 2008. Inovasi Pendidikan, Bandung dan Abu Ahmadi. 1997. Ilmu Pendidikan Islam 1. Bandung PustakaSetia,Yadianto. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung M2s. Sosiologi agama merupakan salah satu objek kajian sosiologi yang perlu dipahami dan diketahui oleh semua kalangan. Agama merupakan suatu peraturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan masyarakat agar sesuai dengan jalan yang benar. Kepercayaan dan amalan yang dijalankan tersebut kemudian akan menyatukan seluruh anggotanya dalam suatu komunitas moral. Pembahasan lebih lanjut pada artikel ini contoh kajian sosiologi agama secara umum. Sosiologi AgamaPengertian Sosiologi AgamaPengertian Sosiologi Agama Menurut Para AhliRuang Lingkup Kajian Sosiologi AgamaFungsi Kajian Sosiologi AgamaContoh Kajian Sosiologi AgamaSebarkan iniPosting terkait Sosiologi agama merupakan gabungan dari dua kata yang memiliki arti yang berbeda. Kata sosiologi memilikin arti ilmu yang membicarakan mengenai pola hubungan yang terjadi dalam masyarakat, sedangkan agama secara bahasa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “a” yang berarti tidak dan “gam” yang berarti pergi atau kacau. Hal ini kemudian mengandung arti bahwa agama merupakan suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau. Pengertian Sosiologi Agama Sosiologi agama adalah salah satu kajian sosiologi yang membahas mengenai keberadaan agama yang erat kaitannya dengan syarat interaksi masyarakat serta terbentuknya ketraturan sosial yang mengedepankan pada hubungan harmonis akan sesama. Adapun pengertian sosiologi menurut para ahli dalam agama, antara lain adalah sebagai berikut; Dillon, Menurut Dillon, sosiologi agama merupakan upaya sosiolog dalam mendeskripsikan, mengkaji, memahami, dan menjelaskan bagaimana cara agama dapat berjalan di dalam pengertian masyarakat. Davie, Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang fokus terhadap agama yang berhubungan dengan konteks sosial, yang dimana agama itu dapat hidup dan berkembang. Wach, Sosiologi agama adalah suatu studi tentang interelasi dari agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk interaksi yang terjadi di dalam masyarakat. Dubois, Menurut Dubois, sosiologi agama adalah upaya mempelajari berbagai institusi dalam agama yang kemudian diorganisasikan sebagai pusat komunal, sehingga menyediakan imbalan dan kesejahteraan umat. Goddjin dan Sosiologi agama adalah bagian dari kajian sosiologi umum yang mempelajari ilmu budaya empiris, profan, dan positif untuk kemudian diarahkan kepada pengetahuan umum. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Agama Adapun ruang lingkup kajian sosiologi agama adalah sebagai berikut Masyarakat beragama, Fokus utama objek perspektif sosiologi agama adalah masyarakat agama dan nilai-nilai keagamaan. Kelompok dan lembaga keagamaan, Ruang lingkup berikutnya adalah kelompok dan lembaga keagamaan. Sosiologi agama melihat kelompok serta contoh lembaga agama dengan berbagai kompleksifitas sosial seperti pembentukan, pemeliharaan dan pembaharuan demi kealngsungan hidup di masyarakat. Perilaku individu dan kelompok agama, Perilaku individu dalam kelompok agama dapat dikatakan sebagai suatu proses sosial yang dapat mempengaruhi proses sosial yang kemudian mempengaruhi kesadaran kelompok sosial dalam bentuk status keagamaan serta perilaku keagamaannya. Konflik antar kelompok agama, Contoh konflik sosial yang terjadi merujuk pada konflik antar kelompok agama yang saling berseteru akibat adanya kesalahpahaman. Organisasi keagamaan, Dalam organisasi keagamaan, sosiologi agama mengkaji bagaimana suatu organisasi agama dapat mengorganisir dan meggerakkan kelompok agama dalam satu tujuan. Perubahan sosial terhadap agama, Perubahan sosial yang dimaksud adalah perkembangan, kemajuan, dan kemunduran dari setiap individu pemeluk agama. Fungsi Kajian Sosiologi Agama Berikut ini merupakan fungsi-fungsi dari kajian sosiologi agama, antara lain sebagai berikut; Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas terkait pola interaksi sosial keagamaan yang ada di dalam masyarakat. Mengontrol dan mengendalikan tindakan serta perilaku yang beragam dalam kehidupan masyarakat. Memahami nilai-nilai sosial, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat. Memahami perbedaan yang ada dalam masyarakat. Bersikap kritis dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial keberagaman masyarakat. Menekan serta mencegah terjadinya konflik antarumat beragama. Contoh Kajian Sosiologi Agama Adapun untuk beragam contoh-contoh kajian sosiologi secara umum yang ada dalam kehidupan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari, antara lain adalah sebagai berikut; Agama yang berkaitan erat dengan lapisan sosial. Dengan adanya motivasi dari agama yang dianut oleh tiap individu, setiap individu berusaha keras untuk merubah keadaan yang semula berada di lapisan sosial paling bawah menjadi berada di lapisan sosial paling atas. Media massa yang seringkali menyudutkan agama Islam perihal isu radikalisme dan terorisme. Prosesi peribadatan tiap umat beragama yang secara tidak langsung mempengaruhi pola perilaku pada masyarakat. Organisasi massa keagamaan seperti FPI yang dalam tindakannya tidak mencerminkan perilaku yang telah diajarkan dalam agama. Semakin berkembangnya zaman, masyarakat khususnya di daerah perkotaan semakin rasional dengan tidak menghubungkan masalah keduniawian dengan agama. Tindakan individu yang melakukan kegiatan menyantuni anak yatim piatu di panti asuhan. Konflik agama yang terjadi saat mendekati Pilgub DKI Jakarta saat Ahok secara tidak sengaja membahas mengenai surah Al-Maidah ayat 51 yang berisi tentang aturan memilih pemimpin yang seiman. Hal tersebut kemudian dinilai melecehkan agama Islam oleh sekelompok orang. Ajaran radikalisme yang mulai merambah ke Indonesia yang menjadikan ancaman bagi kesatuan dalam negara. Keberagaman agama dalam masyarakat yang tinggal dalam satu daerah tanpa adanya rasa saling menjatuhkan. Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama sebagai role model organisasi keagamaan yang menjaga toleransi antar umat beragama. Kasus bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu yang melibatkan satu keluarga menjadi pelaku. Hal tersebut menjadi peringatan keras akan pentingnya menanamkan sikap toleransi beragama dan menghapuskan ajaran radikalisme keagamaan di dalam kehidupan masyarakat. Fenomena sosial keagamaan yang terjadi di Bali, saat pecalang keamanan membantu mengatur lalu lintas di sekitar masjid saat ibadah shalat Jum’at sedang berlangsung. Agama mengajarkan tiap umatnya untuk berhemat dalam menjalani hidup, hal tersebut kemudian diterapkan dalam masyarakat untuk menjamin kehidupan kedepan agar lebih baik dengan menabung. Munculnya organisasi ISIS yang melakukan pembantaian atas nama agama. Terjadinya korupsi dana haji yang dilakukan oleh menteri agama beberapa waktu lalu. Kajian tentang adanya intoleransi agama yang terjadi di masyarakat Adanya perang berbasis agama sekaligus deskriminasi yang ada di dalamnya Berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian antaragama Demikianlah penjelasan mengenai contoh kajian sosiologi agama di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan, juga menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta mencari referensi mengenai sosiologi agama’.

sebutkan contoh situs sosial keagamaan